Kapan terkahir kali Anda menginap di hotel Surabaya? Pernahkah Anda melihat
penampilan Tari Lenggang Surabaya? Tarian yang satu ini memang tergolong baru
diciptakan dan dipentaskan pertama kali pada 31 Mei 1995, tepatnya dalam acara
resepsi Hari Jadi Kota Surabaya di kediaman walikota, Jalan Sedap Malam,
Surabaya.
Dari namanya, Tari Lenggang Surabaya merupakan
gerakan manis, indah dan tertata rapi yang ada di kota metropolis kedua di
Indonesia. Ide penciptaan tarian ini untuk mengangkat citra dan menepis kesan
negatif dari tanda’an/tayub, ledek, serta Jaranan Sandur Madura yang ditambah
improvisasi baru agar mendapatkan gerakan baru yang segar dan spontan. Tarian
ini diiringi gamelan, tat rias, tata busana dan tata konfigurasi, serta tata
sopan yang, sehingga tariannya terasa lebih sopan dan pantas ditampilkan,
terutama bagi orang yang liburan di hotel Surabaya. Penampilan tradisional Surabaya tersebut bia menjadi kesenian
baru yang termasuk dalam deretan wisata budaya di Kota Surabaya.
Meski ada improvisasi dan gerakan baru, Tari
Lenggang Surabaya tidak terlepas dari tari tanda’an/tayub yang sering ditemukan
di perkampungan Kota Surabaya dekat hotel Surabaya pada acara perkawinan dan khitanan. Kesenian ini biasanya dihadiri
tamu laki-laki yang hampir semuanya mendapatkan giliran nandak atau menari
bersama tandak (penari wanita). Tandak selalu membawa sampur busana angkin
melilit rapi di bagian dada yang diserasikan dengan jarit atau kain panjang.
Sedangkan untuk riasannya memakai sanggul dengan hiasan bunga asesoris pelengkap.
Inilah tari pergaulan, di mana penari wanita selalu memikat pasangannya.
Selain tari tanda’an, ada pula unsur kesenian
Sandur Madura yang hampir punah dan ditemukan di perkampungan Madura di
Surabaya. Kesenian ini tidak jauh berbeda sengan tanda’an yang ditampilkan hotel Surabaya, di mana penari sebagai
primadona berhadapan dengan tamu laki-laki. Gending yang dibawakan diantaranya
Talang, Puspa, Rarari dan Walang Kekek. Maka dari itu, perpaduan dari keduanya
terciptalah tarian baru yang dinamakan Tari Lenggang Surabaya. Penataan
geraknya juga memperhatikan unsur ruang dan waktu, etika dan estetika yang
didukung oleh irama.
Kota Surabaya yang aman, tertib, sejuk, bersih dan
indah dengan warga yang ramah akan membawa kenangan tersendiri bagi pelancong
yang berada di hotel Surabaya.
Misalnya benda seni dan souvenir dapat dibeli di artshop, bandara dan Gedung
Balai Pemuda yang juga sebagai pusat kegiatan seni dan budaya di Surabaya.
Jadi, Anda dapat melihat penampilan Tari Lenggang Surabaya di gedung tersebut
saat Anda berada di kota ini. Berbagai kesenian tradisional diupayakan untuk
tetap lestari, seperti seni tari, musik, dan panggung berupa ludruk, gending
jula juli Suroboyo, tari remo, kentrung, okol, besutan dan upacara loro
pangkon.
No comments:
Post a Comment